Pengerukan Jalur Air dan Manajemen Darurat Alga
Latar Belakang Industri
Pengerukan saluran air dan pengelolaan darurat alga umumnya diterapkan di lingkungan perairan terbuka seperti sungai, danau, dan badan air lanskap perkotaan. Operasi ini seringkali bersifat musiman atau darurat, melibatkan pengumpulan material dengan kadar air tinggi dan kandungan bahan organik tinggi, biasanya terdiri dari campuran alga dan sedimen. Kondisi lokasi yang terbatas menuntut mobilitas peralatan, stabilitas operasional berkelanjutan, dan kemampuan beradaptasi terhadap karakteristik material yang bervariasi.
Pendekatan Teknis
Untuk mengatasi kadar air yang tinggi dan struktur campuran alga dan sedimen yang tidak stabil, sistem mengikuti rute proses pra-pengentalan yang diikuti dengan dewatering mekanis. Bahan yang dikumpulkan dimasukkan ke dalam tahap pengentalan untuk pengurangan volume sebelum menjalani pemisahan padat-cair di unit dewatering. Proses ini dirancang untuk pengoperasian berkelanjutan, dengan tata letak peralatan kompak yang memungkinkan pemasangan dan commissioning secara cepat dalam kondisi lokasi sementara atau darurat, sehingga secara efektif mengurangi kebutuhan transportasi dan pembuangan ke hilir.
Foto di Tempat
Foto di bawah menunjukkan unit dewatering Haibar yang dipasok ke Brasil pada tahun 2022 untuk proyek pengerukan sungai dan penghilangan alga. Peralatan tersebut digunakan di lokasi untuk mengolah material campuran yang terdiri dari alga dan sedimen hasil kerukan dengan kadar air dan muatan organik tinggi. Selama pengoperasian, sistem ini menunjukkan kinerja berkelanjutan yang stabil, pengeringan yang lancar dan endapan lumpur yang terbentuk dengan baik, memenuhi persyaratan transportasi di lokasi dan pembuangan di hilir serta mendukung pengelolaan saluran air darurat yang efektif.






